Emas mulai kehilangan kemilaunya. Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex Kamis dini hari (25/8) harga emas mengalami penurunan yang sangat tajam. Emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar 104 dolar AS (5,6%), dan ditutup pada posisi 1.757,30 dolar AS per troy ons. Penurunan harian tersebut merupakan yang terbesar sejak 19 Maret 2008.
Bursa emas melemah dan membukukan penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2008 lalu, di tengah spekulasi bahwa pasar keuangan akan mulai stabil. Harga emas telah mengalami penurunan sebesar 7% selama dua hari belakangan, menghapuskan kenaikan selama dua minggu sebelumnya.
Sebelumnya, sejak 5 Agustus harga emas telah mengalami kenaikan sebesar 16%. Pada 23 Agustus lalu harga emas mengalami kenaikan hingga mencapai rekor tertinggi pada posisi 1.917.90 dolar AS per troy ons. Harga emas mulai mengalami aksi ambil untung dan para investor melikuidasi posisinya setelah kenaikan tajam harga emas mulai dinilai berpotensi menjadi bubble.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas masih akan cenderung berada dalam trend bullish. Kenaikan harga masih dimungkinkan karena saat ini pelaku pasar masih mencari aset safe haven. Diperkirakan harga emas akan kembali mencoba menembus level 1.900 dolar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar